0
Bulan Mei adalah bulan pendidikan dan kebudayaan bagi kemendikbud dan pada hari ini, tepatnya tanggal 29 Mei 2016 diadakan acara puncak kegiatan Pegiat pendidikan seluruh indonesia. Acara dihadiri oleh Mendikbud, Bapak Anis Baswedan dan para pejabat-pejabat Eselon 1 dan 2 beserta para staf di lingkungan. Kemendikbud. Ikut memeriahkan acara juga hadir Guru Garis Depan dan masyarakat sekitar. Acara puncak ini diadakan di Lapangan Upacara Gedung A Kemendikbud Senayan Jakarta dan di Mall FX Senayan. Tema puncak Habermas dan Perayaan Hari Pendidikan Nasional kali ini adalah “Semua Murid, Semua Guru”.

Acara ini dimeriahkan dengan diadakan kegiatan seperti : Lari pagi, Unjuk Vokal "Diatas Rata-rata" dari asuhan Erwin Gutawa, Marching Band, Unjuk Band dari SLB. Pada kesempatan ini Bapak Menteri Pendidikan dan kebudayaan dalam pidatonya menyampaikan bahwa kegiatan pegiat pendidikan ini dilakukan murni dari pegiat-pegiat pendidikan, bukan dari event organiser/EO. “Ini dikerjakan karena para pegiat peduli akan pendidikan di Indonesia, dan jika para pegiat pendidikan berkumpul maka yang akan muncul yaitu kerjasama, kerja bersama ketulusan dan ini semua yang mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran bersama bagi kita dalam interaksi ini”, demikian tutur beliau.


Beliau melanjutkan, “Dalam satu bulan ini, kita merasakan berbagai macam kegiatan, tema utamanya adalah "Nyalakan Pelita Terangkan Cita-cita". Berhenti mengutuk kegelapan nyalakan pelita, lalu insyallah pelita yang menyala, pendidikan yang akan membukakan prospek akan membuat cita-cita muncul. Semangat pegiat pendidikan itu diterjemahkan dalam tema-tema per minggu, tapi tema yg sebenarnya paling penting dalam konteks pegiat pendidikan adalah tema yang terakhir, yaitu "SEMUA MURID SEMUA GURU", Kita semua adalah murid - Kita semua adalah guru, kita harus jadi pembelajar. karena kalau kita jadi pembelajar maka insyaalH BANGSa ini akanmaju berkembang, karena semuanya akan menggunakan apa yang dijalani pengalaman, hikmah, pengetahuan untuk semua” demikian pungkas beliau.

Dalam salah satu acara tersebut, Bapak menteri juga memperkenalkan GGD, dimana GGD adalah sekelompok pegiat pendidikan "Guru Garis Depan" sebagai pasukan khusus kemendikbud, mereka adalah pegiat pendidikan di garis depan, mendidik, mengajar, dan mereka yang diharapkan oleh Bapak menteri untuk menyalakan pelita terangkan cita-cita di tempat-tempat yang masih minim infrastruktur pendidikan. 

Dan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengapresiasikan kepada seluruh penggiat pendidikan bahwa beliau menyampaikan terima kasih yang tak terhingga dan setinggi-tingginya. Harapan beliau adalah ini akan menjadi awal kerja bersama itu luas, kerja bersama itu dalam, masih bnayak yang harus kita tuntaskan bersama. “Bulan mei sudah selesai, bulan pendidikan telah lewat, tetapi bulan pendidikan ini mengingatkan kita tentang mengapa kita berada disini, mengapa kita bisa mendapatkan apa yang kita raih karena itu beliau berharap kenangan dari bulan pendidikan ini dipakai untuk dalam kegiatan kemendikbud kedepan. Kita mari berhenti berpikir tentang menyumbangkan untuk Indonesia mereka yang sudah merasakan pendidikan tidak perlu menyumbang untuk indonesia tetapi yang harus kita lakukan yaitu bagaimana mengembalikan untuk indonesia, karena kita sudah terima begitu banyak dari Indonesia satu bulan ini kita diingatkan dari indonesia kita terdidik, dari indonesia kita tercerdaskan,dari indonesia kita tersejahterahkan, maka bulan-bulan ke depan mari kita pastikan kehadiran kita, kegiatan kita dalam rangka mengembalikan yang kita dapat untuk Indonesia” demikian pesan beliau.

Referensi:
Sumber: setjen.kemdikbud
Author: Tim IT Biro Umum
Link berita: visit now

Posting Komentar Blogger

 
Top